KULIT wajah memerlukan air untuk tetap sehat dan manfaat air akan lebih terasa jika dikonsumsi langsung dibandingkan dengan cara mengoleskan ke kulit. Akan tetapi, gaya hidup modern justru menyebabkan hilangnya banyak cairan dari dalam tubuh. Merokok, penggunaan AC, mandi cahaya matahari, bepergian dengan pesawat udara, minum alkohol dan diet buruk dengan cepat memicu hilangnya cairan dan mengundang kerutan di kulit. Untuk mencegah kekurangan cairan, berikut beberapa cara yang bisa menjadi panduan Anda.

Merokok

Masalah. Setelah matahari, merokok merupakan penyebab kerutan nomor dua. Merokok menipiskan lapisan kulit hingga 40 persen, sehingga air lebih mudah menguap. Selain itu, zat kimia dalama rokok juga merusak dan mempercepat penuaan kulit. Asap rokok merusak vitamin C, yang diperlukan untuk memproduksi kolagen. Selain itu, merokok juga mempersempit pembuluh kapiler kecil yang berfungsi memberi makan kulit, sehingga mengganggu asupan nutrisi dan oksigen. Merokok membuat kulit terlihat 15 tahun lebih tua.

Solusi. Cobalah mengurangi dan berhenti merokok.

Matahari

Masalah. Sinar matahari secara dramatis meningkatkan penguapan air dari permukaan kulit sehingga mengakibatkan kekeringan. Selain itu, cahaya matahari memercikkan produksi radikal bebas, molekul oksigen perusak yang mempercepat proses penuaan. Matahari merupakan penyebab dari 80 persen perubahan terkait penuaan.

Solusi. Jika Anda mempunyai tipe kulit kering hingga normal, ada baiknya menggunakan pelindung. Jika harus berada di bawah paparan sinar matahari, oleskan krim yang mengandung antioksidan vitamin A, C dan E yang telah terbukti menyerang radikal bebas. Jika hanya terpapar matahari dalam jumlah sedang dan kulit Anda juga tidak terlalu kering, cobalah mengoleskan minyak sayur alami dengan kandungan screening. Yang paling efektif adalah jojoba, yang mengandung faktor pelindung sinar matahari 5-10, lilin lebah (beeswax) yang kental sehingga bisa menempel di kulit dan shear butter yang terdiri dari 50% lemak, termasuk asam lemak esensial dan perlindungan antioksidan.

Air conditioner

Masalah. Penggunaan AC akan menyerap cairan dari udara

Solusi. Cobalah menggunakan humidifier (alat pelembab udara).

Konsumsi alkohol

Masalah. Alkohol mengeringkan kulit wajah dan bersifat diuretik, sehingga mempercepat hilangnya air dari dalam tubuh. Kurangnya cairan akan membuat sel-sel darah merah akan menempel terhadap satu sama lain begitu juga dengan pembuluh kapiler sehingga bisa pecah. Selain itu, alkohol juga mempercepat penuaan kulit dengan cara merampok oksigen dan vitamin C dari tubuh.

Solusi. Cobalah membatasi asupan alkohol, dengan jumlah konsumsi maksimum tidak lebih dari 21 unit per minggu.

Diet

Masalah. Kesalahan yang paling umum dilakukan saat berusaha menurunkan berat badan adalah mengurangi asupan semua jenis lemak, padahal kulit bergantung pada persediaan asam lemak esensial dalam menjaga kelembaban dan kelenturan. Diet ketat yang diikuti dengan naik turunnya berat badan, dalam jangka panjang akan mengeringkan dan mempercepat penuaan kulit.

Solusi. Jika sedang diet, lakukan secara bijak, dengan melibatkan kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak ikan.

Bepergian dengan pesawat

Masalah. Udara daur ulang dalam kabin tertutup sangat kering, dengan hanya 2 persen kelembaban. Penerbangan jarak pendek saja bisa mengeringkan.

Solusi. Minumlah air putih sebelum, selama dan setelah penerbangan, dan hindari alkohol. Dalam penerbangan jarak jauh, semprotlah wajah Anda sekali dalam sejam (lakukan di kedua sisi wajah).


Transaksi Budak Seks di Jalan Tersibuk Inggris,Transaksi perdagangan manusia (human trafficking) tidak hanya terjadi di tempat rahasia. Di Inggris transaksi budak seks justru berlangsung di Oxford Street, jalanan tersibuk di Kota London. Jalanan teramai itu seakan menjadi tempat teraman bagi transaksi manusia. Aktivitas ilegal itu tersamar di antara lalu lalang ratusan orang yang melintas. Malangnya, salah satu aksi mereka terendus kepolisian Inggris.

Siang itu di Oxford Street seorang pemilik rumah bordil asal Albania, Gazmet Turku, baru saja membayar lunas atas pembelian seorang gadis Lithuania yang dibawa Izzet Fejzullahu dan Agran Demarku. Gadis usia 20-an tahun ini akhirnya benar-benar "berpindah tangan" setelah Turku setuju menghargainya dengan angka 3.000 poundsterling (Rp46,8 juta).

Sebuah kamera kepolisian merekam jelas peristiwa ini. Tampak Turku menggenggam sebuah amplop cokelat yang diyakini berisi uang tunai. Adegan dilanjutkan dengan pemberian amplop kepada duo penjual. Ketiganya lantas saling berjabat tangan sebagai simbol bahwa transaksi berhasil. Gadis Lithuania itu tampak sedang berdiri, didampingi seorang penjaga. Perempuan itu dipaksa melihat transaksi yang dilakukan beberapa pria di depannya yang hendak membelinya tunai. Perempuan malang ini sepatutnya duduk di dalam kampus, mendengarkan teori sosial atau filsafat yang diberikan dosennya.

Atau ia seharusnya sedang menikmati segelas cappucino bersama gadis-gadis sebaya, seraya memperbincangkan pemuda yang disukainya. Tapi, remaja Lithuania itu terpaksa harus menjadi budak seks untuk orang yang bersedia membelinya. Dia diperkirakan akan mendapat penghasilan 100.000 poundsterling (Rp1,6 miliar) per tahun dengan memberikan layanan seks hingga 25 kali per hari di sebuah rumah bordir. Tapi, gadis ini beruntung karena bayangan akan hari-hari yang suram tiba-tiba sirna saat polisi tiba di lokasi transaksi. Polisi yang telah mengintai langsung menahan Turku dan dua orang penjual.

Atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya, Turku akan dijerat dengan hukuman maksimal 63 tahun penjara. Sementara itu, Izzet Fejzullahu dan Agran Demarku telah menerima putusan pengadilan. Fejzullahu harus mendekam di penjara selama 14 tahun sedangkan Demarku mendapat hukuman 18 tahun penjara. Adiknya, Flamur yang ditugaskan menjaga gadis Lithuania tersebut pun harus menerima masa hukuman seperti kakaknya, yakni 18 tahun penjara. "Turku memiliki sembilan rumah bordil. Nantinya gadis Lithuania itu akan menjadi salah satu? stok" di rumah bordilnya," papar Detektif Martin dari pihak kepolisian setempat.

Martin melanjutkan, tahun ini pihaknya berhasil menyelamatkan 25 gadis belia yang siap diperdagangkan. "Sebagian besar gadis ini menyangka mereka akan dipekerjakan di bar atau restoran. Kenyataannya, mereka menjadi aset dalam bisnis prostitusi," imbuhnya. Pemilik rumah bordil juga memaksa gadis-gadis malang ini untuk menyerahkan paspornya. Upaya ini dilakukan untuk mencegah mereka melarikan diri. Departemen Dalam Negeri Inggris memperkirakan, pada 2003 sedikitnya 4.000 gadis muda dijual kepada pemilik rumah bordil. Kepolisian Inggris mengingatkan, jumlah ini akan meningkat tajam menjelang perhelatan Olimpiade London 2012.

Hingga kini kepolisian Inggris sudah mendeteksi sejumlah tempat yang dicurigai sebagai lokasi transaksi perdagangan manusia. Tempat-tempat tersebut adalah Newham, Hackney, Tower Hamlets, Waltham Forest, dan Greenwich. Musim gugur tahun ini, Organisasi Pariwisata Afrika menyelenggarakan Konferensi Perdagangan Manusia. Pimpinan Prince"s George County Jack B Johnson merupakan salah satu pembicara dalam konferensi trafficking kali ini.

Johnson menyesalkan banyaknya kasus perdagangan manusia, termasuk di negaranya sendiri, Amerika Serikat (AS). "Negara kita (AS) adalah negara yang kaya akan keberagaman. Tidak seharusnya kasus ini melanda negara kita," katanya. Tidak lupa, Johnson juga meminta negara-negara dan badan-badan hukum di dunia untuk bekerja sama memerangi perdagangan manusia. Salah satu negara yang menjadi sorotan terkait perdagangan manusia adalah Afrika Selatan. Gelar barunya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 turut merepresentasikan kehidupan yang semakin baik dan maju di Afrika Selatan.

Namun hingga kini, Afrika Selatan masih "mengantongi" predikat buruk dalam isu perdagangan manusia. Para wanita datang ke Johannesburg, kota yang dipercaya mampu menjanjikan kehidupan yang lebih layak. Kenyataannya, ketika tiba di Johannesburg, segalanya jauh dari khayalan indah mereka.



Seorang wanita menderita kondisi misterius yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Kondisi itu mengubahnya menjadi orang yang kecanduan seks... saat sedang tidur!

Belle Floor adalah penderita sexsomnia. Artinya, dia akan melakukan aktivitas seks saat tertidur dan keesokan harinya dia tak bisa mengingat apapun soal itu.

Gangguan misterius yang dialami wanita berusia 32 tahun asal Almelo, Holland, Belanda itu sangat langka di dunia. Kondisinya itu membuat dia meraba-raba tubuhnya sendiri secara intim. Dan itu berlangsung di luar kendali ataupun kesadarannya.

Floor pertama kali mengetahui gangguan yang dialaminya pada tahun 1999. Saat itu mantan kekasihnya, Justin mengajukan pertanyaan aneh.

"Tiba-tiba saja di suatu malam dia bertanya pada saya kenapa saya meraba-raba diri saya sendiri di malam hari," tutur Floor.

"Saya menyangkalnya karena saya tak bisa mengingat pernah melakukan itu," imbuh wanita lajang itu seperti dilansir harian Daily Telegraph.

Sejak itu Floor pergi ke beberapa dokter dan psikologis. Namun mereka mengatakan tak bisa berbuat apa-apa karena belum pernah mendengar kondisi seperti yang dialami Floor.

Floor penah mencoba hipnoterapi, konseling seks dan scan otak EEG untuk menghentikan insiden sexsomnia tersebut. Namun itu semua tak banyak membantu.

Obat-obatan perileks otot yang dikonsumsi Floor sempat membuat gangguan itu menghilang. Namun Floor tak ingin selamanya memakai obat-obatan tersebut.

Kini Floor lebih bisa menerima kondisinya setelah berbicara dengan para penderita lainnya melalui internet. Floor bahkan membuat situs pribadi yang ditujukan untuk para penderita gangguan yang sama dengannya.

"Mengetahui bahwa saya tidak seorang diri sangatlah melegakan dan berbicara dengan yang lainnya telah memberikan ketenangan besar bagi saya," kata Floor.



Kelly Brook Bugil di Calendar Girls

Kelly Brook terus umbar kemolekan tubuhnya, demi mempromosikan drama Calendar Girls yang diproduksi West End, pacar bintang rugby Inggris, Danny Cipriani ini kembali tampil bugil.

Jika di Calendar Girls, Kelly Brook yang berperan sebagai Celia, Miss September, berpose telanjang dengan payudara besarnya ditutupi roti berlapis es krim, tapi kali ini dalam pose terbarunya, Kelly Brook menutupi aset berharganya dengan dua papan ski es.

Tujuannya jelas, pose-pose menggiurkan Kelly Brook ini untuk kado Natal spesial. Kelly Brook berdiri sambil tersenyum, sementara payudaranya ditutupi dengan papan ski, yang juga menutupi bagian paling intimnya, dengan latar belakang penggunungan bersalju dan pohon Natal.


Tidak hanya Kelly Brook, Hannah Waterman, model berusia 34 tahun ini juga rela melepaskan pakaiannya, dan berpose sebagai Santa yang seksi.


Mantan bintang Eastlanders ini menggantikan Julie Goodyear, yang bermain sebagai Cora, Miss Juli dan akan menuai debutnya dalam acara drama ini yang digelar di Theatre London Noel Coward.


Hari ini, 10 Desember 2009, genap 61 tahun dunia internasional merayakan hari kelahiran Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang dikumandangkan di Jenewa pada 10 Desember 1948. Momentum histroris ini kemudian disepakati secara internasional sebagai Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia.

Disadari atau tidak, pergulatan perjuangan HAM ternyata telah bergulir sekian puluh tahun lamanya dalam percaturan HAM global. Sayangnya, gema HAM belum menjangkau seluruhnya dalam mewujudkan perdamaian global. Masih begitu banyak ancaman konflik dan kekerasan yang berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM. Selama 61 tahun kita terus dihadapkan pada konflik dan kekerasan yang tidak pernah berkesudahan.


Filosof Karl Marx secara kritis pernah menyatakan bahwa penindasan akan terus menerus terjadi, di manapun dan kapan pun. Penindasan akan terus menghiasi lembar sejarah peradaban. Dalam konteks Indonesia, peringatan Hari HAM Sedunia setiap tahun juga diperingati secara gegap gempita, lewat berbagai kegiatan.
Salah satu isu penting yang diusung pada peringatan HAM yakni tindak lanjut kasus penghilangan orang secara paksa 1997-1998 yang hingga kini masih gelap.
Seperti diketahui, Sidang Paripurna DPR, 28 September 2009, menyetujui rekomendasi panitia khusus peristiwa penghilangan orang secara paksa periode 1997-1998. DPR memutuskan empat rekomendasi. Pertama, merekomendasikan kepada Presiden untuk membentuk pengadilan HAM ad hoc. Kedua, merekomendasikan kepada Presiden serta segenap institusi pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan pencarian terhadap 13 orang yang oleh Komnas HAM masih dinyatakan hilang. Ketiga, merekomendasikan kepada pemerintah untuk merehabilitasi dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang hilang.
Keempat, merekomendasikan kepada pemerintah agar segera meratifikasi Konvensi Antipenghilangan Paksa sebagai bentuk komitmen dan dukungan untuk menghentikan praktik penghilangan paksa di Indonesia.
Ironisnya, hingga detik ini, belum ada langkah-langkah konkret Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam merespons hasil rekomendasi DPR tersebut. Padahal rekomendasi DPR sudah sangat terang benderang memandatkan kepada Presiden untuk menyikapi peristiwa penghilangan orang secara paksa 1997-1998.
Namun jika rekomendasi DPR tersebut hanya dipandang sebelah mata maka bukan perasaan lega yang didapat tapi justru semakin melukai hak asasi keluarga korban. Para korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan tentu saja terus menanti realisasi rekomendasi DPR itu. Oleh karena itu, pada peringatan Hari HAM Sedunia ini, desakan kepada Presiden untuk menerbitkan Keppres tentang pembentukan pengadilan HAM ad hoc menjadi sangat penting.
Di sinilah titik krusial di mana Presiden dituntut keberaniannya untuk menerbitkan Keppres sekaligus membuktikan komitmen dan janji-janjinya semasa kampanye Pemilu Presiden lalu. Lantas, apa urgensinya Presiden membentuk pengadilan HAM ad hoc kasus penghilangan orang secara paksa?
Pertama, negara cq pemerintah adalah pihak yang paling bertanggung jawab menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi warganya. Hal ini sesuai dengan amanat rakyat yang tertuang dalam UUD 1945, UU No 39/1999 tentang HAM maupun UU No 26/2000 tentang Pengadilan HAM.
Kedua, pengadilan HAM kasus penghilangan orang secara paksa 1997-1998 ini sebenarnya menjadi titik penting sejarah kemanusiaan di negeri ini. Sebab, pascareformasi, belum ada satu pun kasus pelanggaran HAM berat dibawa ke pengadilan HAM. Yang lebih memprihatinkan, semua kasus yang diduga mengandung anasir pelanggaran HAM berat hingga kini nasibnya bak ditelan bumi seperti kasus Trisakti, Semanggi I dan II, Wamena Wasior, kerusuhan Mei dan sebagainya.
Pengadilan HAM sesungguhnya pengadilan kemanusiaan. Ia bukan sekadar pengadilan yang hanya bicara hukum positif secara absolut namun ada sisi kemanusiaan dan prinsip-prinsip HAM. Artinya, pengungkapan kebenaran dan pemenuhan hak asasi korban menjadi muara penting dari sebuah proses pengadilan HAM.
Komitmen SBY
Untuk menuju ke sana, dibutuhkan komitmen pemimpin yang kuat dalam penegakan HAM. Sebab, komitmen Presiden SBY dalam pembentukan pengadilan HAM ad hoc sesungguhnya dinanti cukup lama oleh para korban dan keluarganya.

Memori kolektif rakyat terhadap janji-janji Presiden SBY saat kampanye Pilpres masih begitu membekas. Tekad dan komitmen SBY untuk menghormati, melindungi dan memenuhi HAM dinyatakan secara tegas dan gamblang dalam sebuah acara debat Capres. Jika terpilih kembali, SBY bertekad dan berkomitmen dalam penegakan hukum sekaligus menghormati HAM.
Bagi Presiden SBY, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengeluarkan Keppres tentang pengadilan HAM ad hoc yang menyebutkan tempus dan locus delicti kasus tersebut. Selanjutnya, Presiden SBY perlu memerintahkan Kapolri untuk segera mencari dan menemukan 13 korban itu. Menemukan dan memastikan hilangnya ke-13 korban menjadi prasyarat penting bagi pengadilan HAM.
Di sisi lain, dukungan moral dan politik perlu diberikan kepada Presiden SBY bagi terwujudnya pengadilan HAM ad hoc. Tidak ada kata terlambat untuk bertindak atas nama kemanusiaan dan keadilan. Keberpihakan Presiden SBY kepada korban untuk membentuk Pengadilan HAM akan memutus tali imunitas yang selama ini menjerat bangsa ini dalam melangkah ke masa depan. Dengan demikian, adalah sebuah keniscayaan bagi Presiden SBY menjadikan pengadilan HAM tersebut sebagai pengadilan kemanusiaan dalam mengungkapkan kebenaran yang memberi rasa keadilan bagi korban.
Kita sudah menyaksikan dengan perasaan miris berbagai pelanggaran HAM masa lalu di negeri ini. Setiap peristiwa itu terjadi, selama ini kita hanya bisa melihat dan mendengar para pemimpin pemerintahan berbicara tanpa substansi, saling menuduh dan melempar tanggung jawab. Sulit untuk mengusir kesan, para pemimpin kita lupa bahwa fungsi mereka yang paling fundamental, rasion d’etre setiap negara adalah memberi perlindungan hukum dan HAM pada warga negaranya.
Sekali lagi, pada peringatan hari HAM ini, kita mengingatkan kewajiban Presiden yang telah dimandatkan rakyat melalui DPR atas peristiwa penghilangan orang secara paksa 1997-1998. Kasus ini perlu dituntaskan sebagai titik awal bangsa ini menatap kepada masa depan yang lebih damai. Apalagi, dari seluruh jenis kejahatan, kejahatan yang terberat adalah penghilangan orang secara paksa (disappearance). Kejahatan ini merupakan proses penghilangan seorang atau sejumlah orang warga negara dalam waktu tertentu, dengan cara ditahan atau diculik dan disiksa sedemikian rupa, sampai dibunuh oleh aparat keamanan negara melalui operasi rahasia. -

Oleh : Ignas Triyono Pegiat HAM di Komnas HAM
Opini Solo Pos 10 Desember 2009


Tiga larangan dalam berciuman, Apakah anda dijuluki "the bad kisser" oleh pasangan? Beruntung, kalau anda bisa membuat si dia ketagihan dicium. Karenanya, pastikan aturan dasar mencium telah anda penuhi.

Nyatanya, ciuman sederhana nan romantis bisa menyukseskan hubungan anda. Berikut ini tiga larangan dasar dalam berciuman, seperti dikutip dari Times of India.

Jangan selalu berpikiran mesum
Jangan melulu mengakhiri ciuman dengan aksi ranjang. Ciuman anda tidak harus menjadi isyarat bahwa anda ingin mengajaknya bercinta.

"Ciuman membawa anda berdua lebih akrab, secara fisik dan emosional. Dan kedekatan ini memberi kepuasan terhadap kebutuhan emosional yang dalam untuk saling terhubung dengan pasangan," jelas William Cane, dalam bukunya "The Art of Kissing Book of Question and Answers".

Jadi, saat menciumnya, pekalah dengan keinginan pasangan. Dia mungkin tidak siap untuk segera berhubungan intim. Maka, jangan memanfaatkan seks untuk mencapai klimaks seks.

Biarkan ciuman anda menjadi ciuman romantis, bukan mesum. Triknya, jauhkan tangan dari zone erotis, seperti leher, lengan, pinggang belakang, dan lainnya agar anda tak berpikiran mesum.

Jangan menatapnya
Anda mungkin penasaran ingin melihat respons pasangan saat menciumnya. Tapi, menatapnya selama mencium adalah larangan dasar. Siapapun, secara otomatis akan menutup mata saat menikmati ciuman mesra. Sebab, menutup mata adalah rangsangan autonomous terhadap kenikmatan yang dirasakan.

"Memandang wajah pasangan terus-menerus selama berciuman, akan mengurangi nilai kecantikannya di mata anda. Walaupun tak ada salahnya kalau anda ingin mengintip wajahnya sesekali," saran pakar seks, Dr Rajan.

Jangan minder dengan ciuman anda
Menjadi pencium buruk atau penuh gairah, bukan penggagas, tapi hanya penerima ciuman, anda harus tetap percaya diri. Ingatlah, selalu ikuti arus, menyatu dengan situasi, maka anda akan melewatinya dengan sangat sempurna.

Jadilah diri sendiri dan biarkan kehangatan bibir anda dan si dia memegang kendali. "Apakah mendekati kekasih atapun menerima lamarannya dengan ciuman, semua harus anda lewati dengan penuh percaya diri. Rasa gugup bisa merusak mood," jelas pakar seks Dr Shivi Jaggi.


Wanita Mendadak Kecanduan Seks, Seorang wanita menderita kondisi misterius yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Kondisi itu mengubahnya menjadi orang yang kecanduan seks... saat sedang tidur!

Belle Floor adalah penderita sexsomnia. Artinya, dia akan melakukan aktivitas seks saat tertidur dan keesokan harinya dia tak bisa mengingat apapun soal itu.


Gangguan misterius yang dialami wanita berusia 32 tahun asal Almelo, Holland, Belanda itu sangat langka di dunia. Kondisinya itu membuat dia meraba-raba tubuhnya sendiri secara intim. Dan itu berlangsung di luar kendali ataupun kesadarannya.

Floor pertama kali mengetahui gangguan yang dialaminya pada tahun 1999. Saat itu mantan kekasihnya, Justin mengajukan pertanyaan aneh.

"Tiba-tiba saja di suatu malam dia bertanya pada saya kenapa saya meraba-raba diri saya sendiri di malam hari," tutur Floor.

"Saya menyangkalnya karena saya tak bisa mengingat pernah melakukan itu," imbuh wanita lajang itu seperti dilansir harian Daily Telegraph, Kamis (3/12/2009).

Sejak itu Floor pergi ke beberapa dokter dan psikologis. Namun mereka mengatakan tak bisa berbuat apa-apa karena belum pernah mendengar kondisi seperti yang dialami Floor.

Floor penah mencoba hipnoterapi, konseling seks dan scan otak EEG untuk menghentikan insiden sexsomnia tersebut. Namun itu semua tak banyak membantu.

Obat-obatan perileks otot yang dikonsumsi Floor sempat membuat gangguan itu menghilang. Namun Floor tak ingin selamanya memakai obat-obatan tersebut.

Kini Floor lebih bisa menerima kondisinya setelah berbicara dengan para penderita lainnya melalui internet. Floor bahkan membuat situs pribadi yang ditujukan untuk para penderita gangguan yang sama dengannya.

"Mengetahui bahwa saya tidak seorang diri sangatlah melegakan dan berbicara dengan yang lainnya telah memberikan ketenangan besar bagi saya," kata Floor.



Pertanda Dunia Dikotori Dosa

Ratusan warga Jalan Anggur Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat mendadak heboh. Pasalnya, patung Dewi Kwan Im di salah satu perumahan warga di Jalan Anggur Binjai Barat mengeluarkan air mata.

Keterangan yang dihimpun, patung Dewi Kwan Im itu sudah menangis selama tiga hari belakangan dan baru hari ini diketahui pemilik rumah saat hendak sembahyang.

"Saya sembahyang guna meminta obat perut, sebab saya lagi hamil 7 bulan, kemudian saya melihat Dewi Kwan Im mengeluarkan air mata, saya pun terkejut dan langsung memberi tahu kepada suami saya," ujar Santi, pemilik rumah.

Santi menambahkan, fenomena tersebut membuat suaminya langsung menghubungi keluarganya agar membawakan bikhuni (pemuka agama Budha) untuk melihat apa maksud air mata yang keluar dari Dewi Kwan Im.

Bikhuni yang dipanggil akhirnya datang dan langsung melihat patung Dewi Kwan Im. Bikhuni langsung melakukan sembahyang di depan patung Dewi Kwan Im. Usai melakukan sembahyang, bikhuni keluar dari lokasi.

Bikhuni menjelaskan, tangisan Dewi Kwan Im menyuruh umat di dunia bertaubat. Sebab, dunia saat ini sudah kotor dengan dosa.
"Dewi Kwan Im sudah turun ke bumi untuk menolong umat yang ada di dunia, sebab dunia sudah sangat kotor," ujarnya. Menurutnya, tangisan Dewi Kwan Im itu berarti menyuruh umat yang ada di dunia bertaubat dan rajin sembahyang sesuai dengan agamanya masing-masing.
"Mulai sekarang bertaubat lah perbanyak sembahyang menurut agamanya masing-masing," ungkapnya.

Selama ini, lanjutnya, bencana yang turun disebabkan ulah manusia yang membuat dunia menjadi kotor. "Agar tidak terjadi bencana segera bertaubat, sebab bencana yang turun secara bertubi-tubi itu ulah manusia sendiri," ucapnya.

Amatan wartawan koran ini, ratusan warga setempat yang ingin menyaksikan secara dekat memadati rumah Santi. Bahkan, warga mengabadikan patung Dewi Kwan Im dengan menggunakan kamera handphone.

Kejadian serupa pernah terjadi di Vihara Brahmavihara Arama, Desa Banjar, Kecamatan Buleleng, Bali. Patung Dewi Kwan Im juga mengeluarkan air mata. Fenomena tak lazim ini kali pertama muncul pada 8 Desember 2008 lalu, kemudian berhenti selama seminggu, dan pada tanggal 17 Desember 2008 air itu kembali muncul dalam jumlah yang lebih banyak. Tempat persembahyangan umat Budha yang ada di Buleleng, Bali, itu, tepatnya berada sekitar 20 Km dari Kota Singaraja.

Kepala Wihara Brahmavihara Arama, Rohala mengaku, kejadian itu memang sangat mengejutkan. Mengingat, di meja altar persembahyangan tidak hanya terisi patung Dewi Kwan Im saja, tapi ada patung lain seperti Budha Gautama dan Avalokitesvara.

Sedangkan patung Dewi Kwan Im itu sendiri ukurannya jauh lebih kecil dari patung-patung lainnya, tingginya sekitar 30 cm, berbahan keramik warna putih dengan posisi tangan seolah memegang guci atau cumpu. Dari mulut guci itulah airnya menetes keluar.

"Apapun fenomena itu, kita diingatkan untuk sadar pada keadaan tak menentu seperti sekarang. Lebih jauhnya, masing-masing orang punya persepsi yang berbeda," terang Rahola.


10 area sensiteve wanita yang anda harus ketahui untuk menambah kenikmatan dalam melakukan hubungan seks

1. BIBIR,

Yes, it"s true… Bila Anda mahir dalam memanipulasi area bibirnya saat melakukan kissing, licking, sucking and biting. Maka bukan mustahil bila hal itu bukan lagi sekedar ciuman biasa. Gunakan bibir, lidah dan gigi untuk memainkan bibir atas dan bawahnya. Dan berikan si Dia ciuman yang penuh dengan nafsu.

2.Vagina/Clitoris,
Vagina/Clitoris dapat dirangsang dengan lidah, jari tangan atau bahkan keduanya, sebelum tugasnya diambil alih oleh Mr.P. Sebagian wanita ada yang senang mengarahkan kekasihnya pada bagian yang secara spesifik dapat memberikan kenikmatan yang mereka sukai. Hal itu terpancar dari ekspresinya saat sedang menikmati servis tersebut. Dan bila rintihan serta erangan mulai terdengar, pastikan hal itu karena ia terangsang hebat, bukan lantaran ingin memuaskan Anda. Walau lokasi G-spot pada bagian ini cukup sulit ditemukan. Biasanya sebagian wanita bisa merasakannya sekali waktu. Karena ada area pada bagian ini yang dapat menimbulkan intense sexsual feelings saat dirangsang. Sekali area ini Anda temukan, sedikit rangsangan saja sudah dapat memberikan kenikmatan dan sensasi yang amat ruar…. biasa.

3. Payudara,
Bagian ini bukan merupakan sesuatu yang baru bagi semua pria. Karena payudara merupakan bagian sexual wanita yang sangat sensitif untuk dirangsang, diraba, dan diremas. Selain itu, jilat dan hisapan pada daerah putingnya dapat memberikan rangsangan yang sungguh nikmat baginya. Hal inilah yang membuat sebagian besar wanita sangat menyukai bila sang kekasih sedang memberikan perhatiannya terhadap little mountains mereka. Karena hal ini dapat memuaskannya!

4. PERGELANGAN TANGAN,
Mungkin hal ini akan mengejutkan para pria. Tapi sebenarnya wanita sangat senang bila bagian ini mendapat pijatan atau gigitan ringan oleh kekasih mereka. Dan bila Anda sedang melakukan foreplay bersama si Dia, mulailah dengan mencium dan meraba bagian pergelangan tangannya sembari mengamati sejauhmana rangsangan yang didapatnya!

5. KAKI,
Ada sebagian wanita yang menyukai sentuhan, pijatan, atau bahkan licked and sucked pada kaki mereka. Anggaplah bagian tersebut dalam kondisi telah di cuci bersih, biasanya mereka menyukai saat pasangannya menghabiskan waktu pada telapak kaki, jari kaki dan pergelangan kaki mereka. The sensation of ticklishness dapat memberikan kenikmatan tersendiri bagi pasangan.

6. TELINGA,
Banyak wanita yang menyukai bila telinga mereka dijilat, cium atau gigit. Meskipun tiupan pada bagian ini sah-sah saja, tapi hal itu bukanlah hal yang paling mereka sukai. Selain kegiatan diatas, ada satu hal lagi yang bisa lakukan. Biasanya wanita paling suka bila pasangannya membisikkan sebuah ajakan yang dapat merangsangnya.

7. TENGKUK,
Dengan hembusan nafas pada bidang ini saja, akan membuat bulu kuduknya merinding. Bayangkan reaksinya saat menggunakan lidah atau gigi untuk merangsangnya. Karena inilah bagian tubuh wanita yang merupakan tempat bagus untuk memulai. Gunakan jari tangan untuk menyibak rambutnya perlahan, lalu dekatkan mulut ke lehernya. Setelah itu gigitlah bagian ini dengan mesra dan perlahan, maka ungkapan "I want you sooo bad"…

8. BOKONG,
Memang benar, saat "bermain" dibagian sekitar bokong, ada sebagian wanita yang menyukainya. Selain itu, banyak juga wanita yang suka bila bokongnya ditepuk atau diremas oleh pasangannya. But there"s more….! Sebagian wanita menyukai buffs licked, sucked dan bahkan penetrasi dengan menggunakan jari, Mr.P atau keduanya.

9. BELAKANG LUTUT,
Karena semua pangkal saraf terletak pada lutut belakang, maka bila memberikan jilatan atau gigitan ringan, hal itu dapat membuat si Dia tersentak kaget karena kenikmatan.

10. PAHA BAGIAN DALAM,

Merupakan bagian yang sangat sensitif bila disentuh, diraba apalagi dijilat. Seperti halnya bagian belakang dan lutut, pada paha bagian dalam juga terdapat sejumlah pangkal saraf. Tak mengherankan pada saat meraba bagian itu, akan membuatnya turn on layaknya orang giia, selama tidak menggigitnya


n the coming days, world leaders will assemble in Copenhagen, Denmark, to bestow their political boost for a global agreement to halt and reverse the devastating trend of climate variability.
It is still vivid in our memory, the last minute deal at Bali"s climate change conference was made possible, among others, by the persuasive call from President Susilo Bambang Yudhoyono and the UN secretary-general Ban Ki-moon as well as the political boost by other world leaders present at the meeting.
Other essential factors that have led to the adoption of the Bali deals was the direct intervention of the people through the world-wide broadcast of electronic and printed media reportings from the venue.
Bali Climate Conference of the COP 12 UNFCCC and MOP 3 of the Kyoto Protocol were the first meetings of such forums that incorporated everybody at the negotiating table on board to determine a consensual agreement.


As the Copenhagen Conference starts, the world"s people are once again presented with vague commitment by political leaders on their stance to follow up their consensus in Bali.
Strong political statements to cut carbon emissions by a significant percentage always have strings attached.
Concrete numbers mentioned in their statements might not always be followed through by their negotiators at the tables. An ambitious pledge to cut carbon emissions by up to 50 percent is always attached with yet to be revealed terms and conditions.
Singapore, for instance, has announced to undertake voluntary- and domestically-funded action to reduce its emission growth to 16 percent below “business as usual” levels by 2020.
The caveat of this commitment is if there is a legally binding global deal in Copenhagen that obliges all countries to cut emissions, and if other countries offer significant pledges.
This announcement follows other countries such as the US, Japan, China, Brazil, Indonesia and also the EU. Some countries, such as India, also made pledges to reduce from 20 percent to 25 percent in carbon intensity by 2020 from 2005 level.   
The many commitments that have been stated contained many variables and this will certainly come into play and have a significant impact in the negotiation.
Developed countries’ commitments are always followed by conditions that developing countries also are obliged to commit to, to help reduce emissions.
Major developing countries such as China and India have announced their commitment to reduce carbon intensity, which is different from reducing carbon emissions.
Other countries, such as Australia, have made committments but still face resistance so it is passed in Parliament.  
From the beginning, the climate conference enjoys much media coverage and it seems that negotiators like the drama involved.
They will never end a negotiation on time, because last minute deals have to be worked out. It is true that the negotiation has always been highly politicized and many critical factors are involved and must be taken into account.
Political pressure, particularly at the domestic level, always comes into play at each climate negotiation, and this also dictates the final position of the negotiating parties.
The arguments presented at the negotiation, in fact, have their roots at the Stockholm Conference on
the Human Environment in 1972, and were later re-emphasized at the Conference on Environment
and Development in Rio de Janeiro in 1992.
Those two global conferences have set the tone for subsequent global negotiations on the issue of environment and sustainable development.
They have also brought a new agenda in the global deliberation that links the livelihood of humans with environment protection. Since then, global awareness on the need to claim a healthy environment as a fundamental right of every individual and community evolved.
The Stockholm and Rio conferences have developed essential principles concerning global environment deliberation. The rights to development and precautionary approaches are always utilized by developing and developed negotiators to debate and develop many global environmental agreements.
The principle as stipulated in both the Stockholm and Rio De Janeiro declarations, stated that, “States have, in accordance with the Charter of the United Nations and the principles of international law, the sovereign right to exploit their own resources pursuant to their own environmental policies, and the responsibility to ensure that activities within their jurisdiction or control do not cause damage to the environment of other States or of areas beyond the limits of national jurisdiction”.
The developing countries, in this respect, require an assurance that any commitment they make will not sacrifice their rights to development.
This has been the core issue in the global environment negotiation, including at the climate change conference, with many political, economical, technical and scientific variability.
A breakthrough on this issue requires significant political commitments if not sacrifices for the world"s politicians.
In many complicated climate negotiation proceedings, one aspect from Stockholm and Rio de Janeiro that was left up in the air by negotiators was the fundamental right for people to live well in an environment that permits a life of dignity and well being for present and future generations.
The role of civil society, NGOs and the media is critical in asserting pressures concerning the above-mentioned rights to politicians and negotiators, as we might have seen in the Bali Climate Conference.
In front of a direct broadcast of electronic media to every household, those negotiators bowed to people pressure that led to a global consensus.
People pressure might not be present directly at the venue. However, it will certainly be accountable as the culprit that compromises the safety of fellow mankind if it keeps blocking the consensus.
On this note, we believe that the Copenhagen Conference will, as always, be a complex and intricate negotiation to be navigated.
The presence of world leaders in big numbers and the billions of eyes watching through the television screen should enable the conference to end with clear deals to move forward.
People around the world have to make it known that they are to claim the indispensable and fundamental right to a better livelihood and to live a life of dignity for present and future generations.
In Indonesia, the vibrant news media has to once again be directly involved. It will set the tone and network with their compatriots for the success of the global undertaking for the sake of everone, including journalists and their families.
This also reflects the implementation of Principle 10 of the Rio declaration, which has been accommodated in various national, regional and global instruments on the rights to be granted access to information and participation to determine policies that will impact significantly on the livelihood of present and future generations.


Ngurah Sanjaya, The writer is an Indonesian diplomat who participated in the previous climate negotiations and served as an advisor to the president of the COP 12 of UNFCCC and MOP 3 of Kyoto Protocol in Bali.
The opinions expressed are his own.


Opini The Jakarta Post, 9 Desember 2009

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/