Di menit-menit terakhir, rencana penayangan film kontroversial, ‘Balibo Five’ di sebuah bioskop di Jakarta kemarin, Selasa 1 Desember 2009, batal dilakukan. Hanya sejam sebelum tayang, Lembaga Sensor Film (LSF) melarang pemutaran film karya sutradara Robert Connolly yang mestinya tayang perdana hari itu.

Pelarangan LSF terhadap pemutaran perdana Balibo Five yang dilakukan Jakarta Foreign Correspondents Club juga berarti film tersebut tak akan diputar di Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) yang akan diselenggarakan 4-12 Desember 2009.

Direktur JiFFest, Lalu Rois Amri menyayangkan pelarangan itu, meski demikian pihaknya terus berusaha agar Balibo Five bisa ditonton oleh publik di Indonesia.

"Pada dasarnya kami tidak diperbolehkan untuk memutar film tersebut, Tapi, saya masih menunggu penjelasan resminya," kata Lalu Rois Amri seperti dimuat laman ABC.

‘Balibo Five’ menceritakan pembunuhan lima wartawan Australia di Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1975.

Film tersebut dirilis di Australia awal tahun ini, hanya seminggu sebelum Kepolisian Australia (AFP) mengumumkan mereka akan membuka kembali penyelidikan kasus tersebut.

Meski sepi di Indonesia, isu Balibo Five kembali ramai di Australia. Apalagi, setelah Kepolisian Federal Australia (AFP) membuka kembali kasus kasus dugaan kejahatan perang tersebut pada 20 Agustus 2009.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/